Setiap hari kita selalu
berhubungan dengan optik. Setiap mau pergi biasanya kita juga bercermin untuk
mengecek kerapian kita. Saat berkendara, kita juga selalu melihat spion
kendaraan kita. Mata kita sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa yang perlu kita
syukuri dan kita jaga juga menerapkan konsep tentang optik. Tentunya juga masih
banyak penerapan yang lain dari optik.
Nah, berhubung banyak sekali
peristiwa sehari-hari yang berkaitan dengan optik, maka perlu dipelajari materi
tentang optik dalam mata pelajaran Fisika.
Pemantulan
Cahaya
Pemantulan
cahaya adalah proses perubahan arah rambat cahaya ke sisi
‘medium’ asalnya, setelah menumbuk antarmuka dua medium. Secara sederhana, pemantulan cahaya adalah proses terpancarnya
kembali cahaya dari permukaan benda yang terkena cahaya.
Dalam membahas pemantulan cahaya, kita perlu
mendefinisikan beberapa konsep, antara lain garis normal, sinar datang, sinar
pantul, sudut datang dan sudut pantul.
1) Garis normal (N)
adalah garis yang tegak lurus dengan permukaan benda. Garis normal merupakan
garis khayal yang berfungsi mempermudah penggambaran sinar datang dan sinar
pantul.
2) Sinar datang (i)
adalah sinar yang menuju permukaan benda.
3) Sinar pantul (r)
adalah sinar yang dipantulkan (berasal dari benda).
4) Sudut datang (θi) adalah
sudut yang dibentuk oleh berkas cahaya datang (sinar datang) dengan garis
normal.
5) Sudut pantul (θr) adalah
sudut yang dibentuk oleh berkas cahaya pantul (sinar pantul) dengan garis
normal.
Hukum
Pemantulan Cahya (Snellius) yang berbunyi sebagai berikut.
1) Sinar
datang, garis normal dan sinar pantul terletak pada satu bidang datar.
2) Sudut
datang sama dengan sudut pantul.
3) Sinar
datang tegak lurus cermin akan dipantulkan kembali.
Gambar
1. Hukum Pemantulan
(Sumber: https://www.fisikabc. com/2017/09/hukum-snellius-pada-pemantulan-cahaya. html)
Ditinjau dari segi arah sinar pantul atau
bentuk permukaan benda yang memantulkan cahaya, terdapat dua jenis pemantauan
yaitu:
1.
Pemantulan
Teratur (Specular Reflection)
Pemantulan
teratur adalah pemantulan yang terjadi karena bekas sinar datang
jatuh pada permukaan halus atau rata. Pada permantulan teratur, cahaya akan
dipantulkan ke satu arah.
2.
Pemantulan
Difus atau Pemantulan Baur (Diffuse Reflection)
Pemantulan
difus atau pemantaua baur adalah pemantulan cahaya ke segala arah
yang terjadi karena bekas sinar datang jatuh pada permukaan kasar atau tidak
rata.
Gambar
2. Pemantulan teratur dan Baur
(Sumber:
http://maribelajarfisikabersama.blogspot. com/2018/03/pemantulan-cahaya-dan-jenis-jenis-cermin. html)
1.
Pemantulan
Pada Cermin datar
Sifat
bayangan pada cermin datar yaitu :
a. Maya
b. Sama
besar (perbesaran = 1)
c. Tegak
namun terbalik kiri kanan
d. Jarak
benda ke cermin sama dengan jarak bayangan ke cermin (s=s’)
2.
Pemantulan
Pada Cermin Cekung
Untuk menggambarkan bayangan yang terbentuk
oleh sebuah cermin cekung, kita membutuhkan bantuan berupa sinar-sinar istimewa
pada cermin cekung. Terdapat tiga buah sinar istimewa pada cermin cekung, yaitu
a. Sinar
datang sejajar sumbu utama, kemudian dipantulkan melalui titik fokus cermin.
b. Sinar
datang melalui titik fokus cermin, kemudian dipantulkan sejajar sumbu utama.
c. Sinar
datang melalui titik kelengkungan cermin, kemudian dipantulkan melalui titik
kelengkungan cermin berimpit dengan sinar datang
Gambar
3. Sinar istimewa pada cermin cekung
(Sumber:
https://www.fisikabc. com/2017/10/pemantulan-cahaya-pada-cermin-cekung. html)
Persamaan yang berlaku pada
cermin cekung adalah:
Keterangan:
f
= jarak titik fokus
s
= jarak benda
s’
= jarak bayangan
M
= perbesaran bayangan
Ketentuan
dalam menentukan sifat bayangan
Sifat-sifat
bayangan yang terbentuk ketika benda berada di ruang I, titik fokus, ruang II,
pusat kelengkungan cermin dan di ruang III cermin cekung adalah sebagai
berikut.
Kegunaan Cermin Cekung
1) Sebagai
reflektor lampu mobil, lampu baca dan lain-lain.
2) Sebagai
reflektor slide proyektor dan bioskop.
3) Sebagai
reflektor tungku matahari.