Logika & Algoritma
Kompetensi Dasar:
3.1 Menerapkan logika dan algoritma
komputer
Tujuan
- Peserta didik dapat menjelaskan
logika
- Peserta didik dapat menyebutkan
manfaat berpikir menggunakan logika
- Peserta didik dapat menjelaskan algoritma
- Peserta didik dapat membedakan jenis
penulisan algoritma
A. Logika
Manusia merupakan makhluk yang mampu berpikir dan bernalar
dengan baik. Sebagai makhluk yang berpikir, manusia memiliki dua ciri yang
melekat, yaitu rasionalitas dan moralitas. Rasionalitas
akan menuntun manusia untuk bertindak menurut pikiran dengan pertimbangan yang
logis. Moralitas akan mendorong
manusia untuk berlaku sopan santun, sesuai dengan etiket atau norma yang
berlaku. Namun, ketika manusia berpikir, kadang kala dipengaruhi berbagai
kecenderungan, emosi, subjektivitas, dan berbagai hal lain yang menjadikan kita
tidak dapat berpikir jernih dan logis sehingga menghasilkan kesalahan berpikir
dan pada akhirnya akan mengakibatkan kesimpulan yang salah (sesat).
Dalam
setiap keadaan, seorang manusia membutuhkan pola pikir logis. Berpikir logis merupakan berpikir
dengan cara yang benar/masuk akal dan sesuai dengan hukum logika.
Logika berasal dari kata (logos) yang bermakna hasil nalar yang
diutarakan dalam kata dan dinyatakan dalam bahasa. Logika merupakan salah satu cabang ilmu filsafat. Dalam pembahasan
ini, logika tidak dijelaskan secara rinci, hanya digunakan untuk mempelajari
bernalar sebagai kecakapan hidup, berpikir secara lurus, tepat, runtut, dan
teratur, yang merupakan penerapan logika dalam kehidupan keseharian.
Seseorang
dapat mengungkapkan kebenaran berdasarkan penalaran logis. Dengan disertai
bukti-bukti yang ada, seseorang dapat menilai kebenaran pernyataan untuk
akhirnya sampai pada pengambilan keputusan.
Logika
disebut juga sebagai alat untuk menjaga dari kesesatan bernalar. Seseorang
membutuhkan kemahiran bernalar logis agar dapat menghasilkan kesimpulan yang
benar.
Beberapa manfaat yang akan
didapatkan setelah mempelajari logika antara lain sebagai berikut:
(1)
Menjaga supaya kita selalu berpikir benar menggunakan asas-asas sistematis.
(2)
Membuat daya pikir menjadi lebih tajam dan menjadikannya lebih berkembang.
(3)
Membuat setiap orang berpikir cermat, objektif, dan efektif dalam
berkomunikasi.
(4)
Meningkatkan cinta kebenaran dan menghindari kesesatan bernalar.
Salah satu fungsi logika adalah sebagai alat untuk menarik
kesimpulan. Kita dapat menggunakan alat ini setelah melakukan penalaran
berdasarkan pernyataan-pernyataan benar (premis) yang ada. Penalaran untuk
penarikan kesimpulan dibedakan menjadi dua jenis, yaitu pola nalar deduktif dan
induktif.
a.
Deduktif
Penarikan kesimpulan yang bergerak
dari pernyataan benar yang umum ke khusus.
Contoh:
Umum :
Semua siswa SMK harus disiplin dan bertanggung jawab.
Khusus : Sandi adalah siswa SMK.
Kesimpulan: Sandi harus disiplin dan
bertanggung jawab.
Penarikan kesimpulan yang bergerak
dari pernyataan benar yang khusus ke umum.
Contoh:
Khusus : Devi rajin belajar. Dia mendapat hasil yang memuaskan.
Khusus : Yuda rajin belajar. Dia mendapat hasil yang memuaskan.
Khusus : Tika rajin belajar. Dia mendapat hasil yang memuaskan.
Kesimpulan: Siswa yang rajin belajar
akan mendapatkan hasil yang memuaskan.
B. Algoritma
Setelah mempelajari logika yang
terkait tentang “bagaimana manusia berpikir dengan benar”, selanjutnya akan
membahas tentang “bagaimana cara penyelesaian yang baik”. Untuk mendapatkan
cara penyelesaian yang baik, dibutuhkan strategi atau langkah-langkah yang
sistematis agar dapat memecahkan masalah dengan cara terbaik.
Dina
adalah seorang siswa SMK kelas X. Setiap hari, dia pergi ke sekolah setelah melakukan
sarapan. Pada suatu hari, ketika Dina akan sarapan, yang tersedia hanya nasi
tanpa sayur dan lauk. Kemudian, terpikir oleh Dina untuk membuat tumis tauge
tempe dengan langkah-langkah sebagai berikut:
(1) Siapkan tauge, tempe cabai, bawang
merah, bawang putih, lengkuas, dan bahan lain yang diperlukan.
(2) Iris bawang merah, bawang putih,
cabai, dan lengkuas.
(3) Panaskan minyak dan masukkan semua
irisan bahan.
(4) Goreng tempe sebentar.
(5) Tambahkan tauge, kecap manis, garam,
dan sedikit air.
(6) Aduk hingga semua bumbu
meresap.
(7) Cicipi rasanya. Jika terdapat rasa
yang kurang, tambahkan bumbu lain secukupnya.
(8) Tauge tumis siap dihidangkan.
“Algoritma
adalah serangkaian langkah yang disusun menjadi urutan logis kegiatan untuk
mencapai tujuan.”
C. Penulisan
Algoritma
Terdapat
berbagai bentuk cara untuk mengomunikasikan algoritma, antara lain menggunakan
bagan alir, pseudo code, dan bahasa pemrograman. Bentuk algoritma yang mudah
dibaca adalah menggunakan bagan alir.
1. Kalimat Deskriptif
Notasi
algoritma dengan menggunakan kalimat deskriptif disebut juga notasi alami. Notasi algoritma deskriptif dilakukan
dengan cara menuliskan intruksi-intruksi yang musti dilaksanakan dalam bentuk
untaian kalimat deskriptif dengan menggunakan bahasa yang jelas. Notasi
deskriptif ini disarankan untuk algoritma yang pendek karena apabila untuk
algoritma yang panjang notasi deskriptif kurang efektif. Secara garis besar notasi deskriptif tersusun
atas tiga bagian utama, yaitu :
- Bagian Judul, merupakan bagian yang terdiri atas
nama algoritma dan penjelasan atau spesifikasi algoritma tersebut.
- Bagian Deklarasi, merupakan bagian untuk
mendefinisikan semua nama yang digunakan pada algoritma dapat berupa variabel,
konstanta, tipe ataupun fungsi
- Bagian Deskripsi, merupakan bagian inti pada
struktur algoritma yang berisi uraian langkah-langkah penyelesaian masalah.
Algoritma Luas_Lingkaran à
Bagian judul
{Menghitung
luas lingkaran untuk ukuran jari-jari tertentu. Algoritma menerima masukan
jari-jari lingkaran, menghitung luasnya, lalu mencetak luasnya ke piranti
keluaran}
Jari_jari
= real {tipe data bilangan pecahan}
Luas
= real {tipe data bilangan pecahan}
PHI
= 3.14
1.
Baca jari
2.
Hitung luas = PHI*jari_jari * jari_jari
3.
Tampilkan luas ke layar
4.
Selesai
2. Pseudecode
Pseudecode merupakan cara penulisan algoritma
yang menyerupai bahasa pemrograman tingkat tinggi. Pada umumnya notasi
pseudecode menggunakan bahasa yang mudah dimengerti secara umum dan juga lebih
ringkas dari pada algoritma. Pseudecode berisi deskripsi dari algoritma
pemrograman komputer yang menggunakan struktur sederhana dari beberapa bahasa
pemrograman tetapi bahasa tersebut hanya ditujukan agar bisa terbaca dan
dimengerti manusia. Sehingga pseudecode tidak dipahami oleh komputer. Supaya
notasi pseudecode dapat dimengerti oleh komputer maka musti diterjemahkan ke
dalam sintaks bahasa pemrograman tertentu.
Pada
notasi pseudecode tidak aturan tertentu yang resmi. Disarankan untuk
menggunakan kata kunci yang umum digunakan seperti if, then, else, while, do,
for, repeat dan lainya. Struktur penulisan algoritma dengan notasi pseudeccode
secara umum sama dengan notasi deskriptif.
Contoh
penulisan algoritma menggunakan notasi pseudecode.
void
function TikTok
for(i=0;i<=100;i++)
{
set flag to true;
if
i is divisible by 3
print “Tik”;
set flag to false;
if
i is divisible by 5
print “Tok”;
set flag to false;
if
flag, print i;
print a newline;
}
3. Flowchart
Flowchart merupakan penulisan algoritma
dengan menggunakan notasi grafis. Flowchart adalah bagan yang mempelihatkan
tahapan dari suatu program dan hubungan antar proses beserta penyataannya.
Ilustrasi ini dinyatakan dalam simbol, setiap simbol mempunyai makna tertentu
untuk proses tertentu. Simbol-simbol flowchart yang umumnya digunakan adalah
simbol-simbol flowchart standar yang dikeluarkan oleh ANSI dan ISO.
Contoh Algoritma berangkat ke sekolah
Berangkat sekolah merupakan
aktivitas harian siswa SMK. Terdapat berbagai langkah yang dapat dipersiapkan
sebelum berangkat hingga sampai ke sekolah. Kegiatan tersebut dapat dibuatkan
menjadi salah satu bagan alir seperti berikut.
sumber referensi:
Subiyantoro, Eko dkk. 2013. Buku Siswa SMK/MAK Jilid 1 Mata Pelajaran Simulasi dan Komunikasi Digital Semester 1.